Sabtu, 19 Oktober 2013

RUANG LINGKUP BISNIS


Topik : Usaha Kecill Menengah

BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
UKM (Usaha Kecil Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia. Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru, UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis moneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya. Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia.
UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang. Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa UKM hanya menguntungka pihak-pihak tertentu saja. Padahal sebenarnya UKM sangat berperan dalam mengurangi tingkat pengangguran yang ada di Indonesia. UKM dapat menyerap banyak tenaga kerja Indonesia yang masih mengganggur. Selain itu UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan negara Indonesia.
UKM juga memanfatkan berbagai Sumber Daya Alam yang berpotensial di suatu daerah yang belum diolah secara komersial.UKM dapat membantu mengolah Sumber Daya Alam yang ada di setiap daerah. Hal ini berkontribusi besar terhadap pendapatan daerah maupun pendapatan negara Indonesia.
Juga agar kita dapat mengetahui berapa besar keuntungan yang diperoleh apabila kita membuka sebuah usaha kecil dan menengah, dan kita dapat mengetahui cara mengelola usaha kecil dan menengah dengan baik, sehingga memperoleh laba yang cukup besar.untuk membangun sebuah usaha awal.

B.      Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makala ini, yaitu:
1.      Pengertian Usaha Kecil dan Menengah
2.      Ciri – cirri Usaha Kecil dan Menengah
3.      Contoh Usaha Kecil dan Menengah

C.      Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makala ini, yaitu:
1.      Untuk memenuhi salah satu tugas mata kulian pengantar bisnis
2.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan usaha kecil dan menengah
3.      Untuk mengetahui contoh dari usaha kecil dan menengah


BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian Usaha Kecil dan Menengah
Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.”
Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut: 1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha 2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Milyar Rupiah) 3. Milik Warga Negara Indonesia 4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar 5. Berbentuk usaha orang perseorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
Untuk dapat memacu dan meningkatkan penghasilan maka di perlukan strategi ukm waralaba Di Indonesia, jumlah UKM hingga 2005 mencapai 42,4 juta unit lebih.
Pemerintah Indonesia, membina UKM melalui Dinas Koperasi dan UKM, dimasing-masing Propinsi atau Kabupaten/Kta yang dapat digunakan meningkatkan strategi UKM.

B.      Ciri – Ciri Usaha Kecil dan Menengah
·      Ciri – Ciri Usaha Kecil
a.    Jenis barang/komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap tidak gampang berubah.
b.      Lokasi/tempat usaha umumnya sudah menetap tidak berpindah-pindah.
c.   Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau masih sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan keuangan keluarga, sudah membuat neraca usaha.
d.      Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP.
e.       Sumberdaya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman dalam berwira usaha.
f.       Sebagian sudah akses ke perbankan dalam hal keperluan modal.
g.   Sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha dengan baik seperti business planning.

·      Ciri- Ciri Usaha Menengah
a.       Pada umumnya telah memiliki manajemen dan organisasi yang lebih baik, lebih teratur bahkan lebih modern, dengan pembagian tugas yang jelas antara lain, bagian keuangan, bagian pemasaran dan bagian produksi.
b.  Telah melakukan manajemen keuangan dengan menerapkan sistem akuntansi dengan teratur, sehingga memudahkan untuk auditing dan penilaian atau pemeriksaan termasuk oleh perbankan.
c.    Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi perburuhan, telah ada Jamsostek, pemeliharaan kesehatan dan lain-lain.
d.    Sudah memiliki segala persyaratan legalitas antara lain izin tetangga, izin usaha, izin tempat, NPWP, upaya pengelolaan lingkungan dan lain-lain.
e.       Sudah akses kepada sumber-sumber pendanaan perbankan.
f.       Pada umumnya telah memiliki sumber daya manusia yang terlatih dan terdidik.

C.      Contoh Usaha Kecil dan Menengah
·         Contok Usaha Kecil
a.       Usaha tani sebagai pemilik tanah perorangan yang memiliki tenaga kerja;
b.      Pedagang dipasar grosir (agen) dan pedagang pengumpul lainnya;
c.       Pengrajin industri makanan dan minuman, industri meubelair, kayu dan rotan, industri alat-alat rumah tangga, industri pakaian jadi dan industri kerajinan tangan;
d.      Peternakan ayam, itik dan perikanan;
e.       Koperasi berskala kecil.

·         Contoh Usaha Menengah
Jenis atau macam usaha menengah hampir menggarap komoditi dari hampir seluruh sektor mungkin hampir secara merata, yaitu:
a.       Usaha pertanian, perternakan, perkebunan, kehutanan skala menengah.
b.       Usaha perdagangan (grosir) termasuk expor dan impor.
c.        Usaha jasa EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut), garment dan jasa transportasi taxi dan bus antar proponsi.
d.       Usaha industri makanan dan minuman, elektronik dan logam.
e.        Usaha pertambangan batu gunung untuk kontruksi dan marmer buatan.

BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan

Dari analisisdiatas, penulis dapat menyimpulkan UKM (Usaha Kecil Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia. Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru, UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis moneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya. Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia.

B.   Saran
Penulis menyadari sepenuhnya penulisan makala tentang bisnis ini masih jauh dari sempurna. Maka dari itu kritik dan saran sangat membantu penulis dalam mencapai tujuan yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA
Tambunan, Tulus, T.H. 2002. Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Beberapa Isu Penting. Jakarta :PT Salemba Empat.
 Isono, Sadoko & Heryadi. 2001. Pengembangan Usaha Kecil (Pemihakan Setengah Hati). Bandung: Penerbit Yayasan Akatiga.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar