Sabtu, 19 Oktober 2013

PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN


Topik : Pengembangan Rencana Perusahaan

BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Sebuah perusahaan atau organisasi memiliki tujuan untuk menjadi lebih baik dam besar dalam perkembangannya ke depan. Keberhasilan sebuah perusahaan atau organisasi berhubungan pada banyak faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan sebuah perusahaan atau organisasi yaitu perencanaan strategi.
Secara umum, perencanaan strategi dapat diartikan sebagai proses pengambilan keputusan strategis oleh sebuah perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan dari perencanaan yang telah direncakan.dalam hal ini, langkah strategis yang diambil dalam sebuah perencanaan strategis mengandalkan segala aspek yang ada diperusahaan atau organisasi tersebut, misalnya pemberdayaan sumber daya ( modal dan man power atau SDM ).

B.     Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makala ini, yaitu:
1.      Perencanaan Strategis Menurut Para Pakar
2.      Manfaat Perencanaan Strategis
3.      Proses Perencanaan Strategis

C.     Tujuan
A.    Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah pengantar bisnis
B.     Untuk menambah pengetahuan dan wawasan yang lebih tentang pengembangan usaha.
C.     Untuk mengetahuin proses pengembangan strategis

BAB II
PEMBAHASAN

A.   Perencanaan Strategis Menurut Para Pakar
Definisi perencanaan strategis telah diungkapkan oleh banyak pakar. Menurut Kezner, perencanaan strategis adalah sebuah alat manajemen yang dipakai untuk mengelola kondisi saat ini menjadi lebih baik dan lebih maju pada masa yang akan datang.
Sementara itu, Brown menjelaskan bahwa untuk mencapai goal dari strategi yang telah diambil atau ditetapkan, seluruh pendukung perusahaan, mulai dari atasan hingga bawahan harus bekerja dalam sebuah system yang ada  dalam perencanaan strategis.
Perencanaan strategis secara eksplisit berhubungan langsung dengan dengan manajemen perubahan. Hal ini telah dibuktikan dengan hasil penelitian yang mengatakan bahwa strategic planning adalah suatu rangkaian proses yang mengedepankan inovasi untuk perubahan yang lebih baik. Jika perubahan tanpa diikuti dengan adanya inovasi,  langkah strategis yang telah diambil bisa dikatakan gagal.
Dalam proses perencanaan strategis, menjalankan pengembangan program-program strategis akan mencapai cita-cita perusahaan secara efektif dan efisien. Dalam dunia usaha, analisis bisnis dengan mengembangkan perencanaan strategis mulai dikenal pada  era 1950-an. Namun pada awalnya, sebagian besar perusahaan yang mengembangkan strategi perencanaan mengalami kegagalan.

1.     Manfaat Perencanaan Strategis
Perencanaan untuk mengambil langkah strategis bukan tanpa tujuan. Perusahaan atau organisasi yang mengambil langkah strategis memiliki tujuan, yaitu goal positif untuk kemajuan perusahaan atau organisasi.
Berikut ini manfaat dari pengambilan langkah strategis bagi perusahaan atau organisasi:
A.    Kerangka Kerja untuk Pengembangan Anggaran
Suatu anggaran perusahaan membutuhkan komitmen sumber daya untuk tahun ke depannya. Oleh sebab itu, penting halnya untuk manajemen untuk membuat komitmen sumber daya agar menghasilkan ide yang jelas untuk langkah perusahaan ke depannya.
Suatu perencanaan strategis diharapkan menyediakan keranagka kerja yang lebih luas. Dengan demikian, manfaat langkah strategis perusahaan ini dapat memfasilitasi anggaran yang efektif.

B.     Alat Pengembangan Manajemen
Perencanaan strategis pun bermanfaat sebagai alat dalam manajemen perusahaan. Sebagai alat manajemen dalam hal pendidikan dan pelatihan manajemen unggul, perencanaan langkah strategis diharapkan dapat melengkapi para manajer untuk mengembangkan pemikiran tentang strategi dan pelaksanaan dari strategi tersebut.
Dapat dikatakan bahwa proses dalam sebuah perencanaan strategis lebih penting daripada output yang dihasilkan perencanaan pengambilan langkah strategis.

C.     Mekanisme Memaksa Manajeman Berpikir Jangka Panjang
Para manajer perusahaan cenderung mengalami kekhawatiran tentang masalah-masalah taktis dan pengelolaan urusan bisnis yang rutin dibandingkan dengan melakukan atau menciptakan terobosan untuk masa depan perusahaan. Proses pengambilan langkah strategis formal ini memaksa para manajer untuk meluangkan waktu dan kesempatannya agar memikirkan berbagai masalah jangka panjang.

D.    Alat untuk Mensejajarkan Manajer dengan Strategi Perusahaan
Debat, diskusi, dan negosiasi yang terjadi dalam proses perencanaan strategis dapat menyatukan dan mensejajarkan kedudukan manajer dengan strategis tersebut. Pembuatan rencana strategis mengungkapkan bahwa segala macam keputusan  yang bersifat individual tidak menciptakan suatu keseluruhan yang memuaskan.

2.     Proses Perancanaan Strategis
Dalam sebuah perusahaan, periode operasi perusahaan dijalankan sesuai dengan tahun kalender. Proses pengambilan langkah strategis ini dilakukan sebelum pembuatan anggaran tahunan.
Berikut ini langkah-langkah dalam perencanaan strategis:
A.    Meninjau dan Memperbaharui Rencana Strategis dari Tahun Lalu
Selama satu tahun, keputusan yang mengubah rencana pengambilan langkah strategis dibuat. Manajemen dapat memutuskan kapan saja jika kebutuhan akan hal tersebut ada. Secara konsep, dampak dari keputusan jangka panjang tersebut sebaiknya dimasukkan  dalam rencana pengambilan langkah strategis yang sifatanya segera setelah keputusan itu diambil.
Jika rencana pengambilan langkah strategis itu tidak dijalankan dengan baik, rencana tersebut tidak lagi mencerminkan langkah yang akan ditentukan atau langkah yang akan diamabil oleh perusahaan. Khususnya, rencana itu tidak mencerminkan dasar  untuk menguji langkah strategis dan program yang dihasilkan dari perencanaan strategis tersebut.

B.     Memutuskan Asumsi dan Pedoman
Rencana strategis yang telah diperbaharui, memasukkan berbagai asumsi luas, seperti  pendapatan dari Produk Domestik Bruto (PDB), tarif tenaga kerja, tingkat suku bunga, harga jual, dan kondisi pasar. Asumsi-asumsi tersebut diperiksa kembali dan jika memungkinkan dapat diubah dengan memasukkan informasi paling terakhir.

C.     Iterasi Rencana Strategis (I)
Dengan memakai asumsi, pedoman, dan tujuan tersebut, unit bisnis dan unit lainnya  membuat desain awal dari langkah perencanaan strategis. Dalam rencana pengambilan langkah strategis ini memasukkan rencana operasi yang berbeda dengan rencana yang telah dijalankan sekarang ini, misalnya perubahan dalam strategi pemasaran.
Dalam perencanaan langkah strategis, staf bagian bisnis mayoritas melakukan pekerjaan yang bersifat analisis. Sementara itu, manajer bisnis melakukan pengambilan keputusan dalam strategi perencanaan.

D.    Analisis
Ketika atasan atau kantor pusat (Head Office) menerima rencana yang diajukan unit bisnis, kantor pusat akan melakukan penyatuan menjadi suatu perencanaan langkah strategis secara keseluruhan. Dalam sebuah perusahaan, ada staf pemasaran dan perencanaan. Staf ini berfungsi sebagai bagian yang menganalisis secara mendalam dalam sebuah perencanaan strategis.
Unit bisnis yang merencanakan langkah strategis perusahaan ini, misalnya merencanakan strategi pemasaran baru. Dalam strategi pemasaran baru tersebut, akan memecahkan bagaimana caranya agar penjualan yang dihasilkan akan sebesar dengan hasil yang direncanakan dalam rencana strategis.

E.   Iterasi Rencana Strategis (II)
Analisis dari perencanaan bisnis yang telah jalan pasti memerlukan revisi jika terjadi masalah dalam perencanaannya. Revisi perencanaan langkah strategis ini tidak hanya dalam satu unit bisnis saja, tapi juga bisa berdampak pada perubahan asumsi anggaran yang berakibat pada terpengaruhnya semua unit bisnis.


 BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil pembahasan bab diatas, maka  penulis dapat menyimpulkan bahwa pengembangan usaha  dengan menerapkan strategi – strategi usaha ,memperhatikan aspek – aspek , dan faktor  yang diperlukan dalam mengembangkan usaha adalah hasil akhir dari semua proses tahapan usaha .
Sehingga jika kita tidak mengembangkan usaha dengan baik dan bijak maka usaha kita akan mengalami kebangkrutan. Sebaliknya jika mengembangkan usaha dengan baik maka kita bisa menjadi pengusaha yang berhasil dan sukses.

B.     Saran
Penulis menyadari sepenuhnya penulisan makala tentang Pengembangan Rencana Perusahaan ini masih jauh dari sempurna. Maka dari itu kritik dan saran sangat membantu penulis dalam mencapai tujuan yang lebih baik.


DAFTAR PUSTAKA

Fadilah, Harris. 2012. Pengembangan Usaha. Wordpress.com; diakses online pada tanggal 10 April 2013.

Annahira.com. Perencanaan Strategis, Langkah Strategis Menuju Masa Depan. Diakses online pada tanggal 10 April 2013.

RUANG LINGKUP BISNIS


Topik : Usaha Kecill Menengah

BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
UKM (Usaha Kecil Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia. Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru, UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis moneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya. Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia.
UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang. Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa UKM hanya menguntungka pihak-pihak tertentu saja. Padahal sebenarnya UKM sangat berperan dalam mengurangi tingkat pengangguran yang ada di Indonesia. UKM dapat menyerap banyak tenaga kerja Indonesia yang masih mengganggur. Selain itu UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan negara Indonesia.
UKM juga memanfatkan berbagai Sumber Daya Alam yang berpotensial di suatu daerah yang belum diolah secara komersial.UKM dapat membantu mengolah Sumber Daya Alam yang ada di setiap daerah. Hal ini berkontribusi besar terhadap pendapatan daerah maupun pendapatan negara Indonesia.
Juga agar kita dapat mengetahui berapa besar keuntungan yang diperoleh apabila kita membuka sebuah usaha kecil dan menengah, dan kita dapat mengetahui cara mengelola usaha kecil dan menengah dengan baik, sehingga memperoleh laba yang cukup besar.untuk membangun sebuah usaha awal.

B.      Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makala ini, yaitu:
1.      Pengertian Usaha Kecil dan Menengah
2.      Ciri – cirri Usaha Kecil dan Menengah
3.      Contoh Usaha Kecil dan Menengah

C.      Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makala ini, yaitu:
1.      Untuk memenuhi salah satu tugas mata kulian pengantar bisnis
2.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan usaha kecil dan menengah
3.      Untuk mengetahui contoh dari usaha kecil dan menengah


BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian Usaha Kecil dan Menengah
Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.”
Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut: 1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha 2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Milyar Rupiah) 3. Milik Warga Negara Indonesia 4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar 5. Berbentuk usaha orang perseorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
Untuk dapat memacu dan meningkatkan penghasilan maka di perlukan strategi ukm waralaba Di Indonesia, jumlah UKM hingga 2005 mencapai 42,4 juta unit lebih.
Pemerintah Indonesia, membina UKM melalui Dinas Koperasi dan UKM, dimasing-masing Propinsi atau Kabupaten/Kta yang dapat digunakan meningkatkan strategi UKM.

B.      Ciri – Ciri Usaha Kecil dan Menengah
·      Ciri – Ciri Usaha Kecil
a.    Jenis barang/komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap tidak gampang berubah.
b.      Lokasi/tempat usaha umumnya sudah menetap tidak berpindah-pindah.
c.   Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau masih sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan keuangan keluarga, sudah membuat neraca usaha.
d.      Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP.
e.       Sumberdaya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman dalam berwira usaha.
f.       Sebagian sudah akses ke perbankan dalam hal keperluan modal.
g.   Sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha dengan baik seperti business planning.

·      Ciri- Ciri Usaha Menengah
a.       Pada umumnya telah memiliki manajemen dan organisasi yang lebih baik, lebih teratur bahkan lebih modern, dengan pembagian tugas yang jelas antara lain, bagian keuangan, bagian pemasaran dan bagian produksi.
b.  Telah melakukan manajemen keuangan dengan menerapkan sistem akuntansi dengan teratur, sehingga memudahkan untuk auditing dan penilaian atau pemeriksaan termasuk oleh perbankan.
c.    Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi perburuhan, telah ada Jamsostek, pemeliharaan kesehatan dan lain-lain.
d.    Sudah memiliki segala persyaratan legalitas antara lain izin tetangga, izin usaha, izin tempat, NPWP, upaya pengelolaan lingkungan dan lain-lain.
e.       Sudah akses kepada sumber-sumber pendanaan perbankan.
f.       Pada umumnya telah memiliki sumber daya manusia yang terlatih dan terdidik.

C.      Contoh Usaha Kecil dan Menengah
·         Contok Usaha Kecil
a.       Usaha tani sebagai pemilik tanah perorangan yang memiliki tenaga kerja;
b.      Pedagang dipasar grosir (agen) dan pedagang pengumpul lainnya;
c.       Pengrajin industri makanan dan minuman, industri meubelair, kayu dan rotan, industri alat-alat rumah tangga, industri pakaian jadi dan industri kerajinan tangan;
d.      Peternakan ayam, itik dan perikanan;
e.       Koperasi berskala kecil.

·         Contoh Usaha Menengah
Jenis atau macam usaha menengah hampir menggarap komoditi dari hampir seluruh sektor mungkin hampir secara merata, yaitu:
a.       Usaha pertanian, perternakan, perkebunan, kehutanan skala menengah.
b.       Usaha perdagangan (grosir) termasuk expor dan impor.
c.        Usaha jasa EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut), garment dan jasa transportasi taxi dan bus antar proponsi.
d.       Usaha industri makanan dan minuman, elektronik dan logam.
e.        Usaha pertambangan batu gunung untuk kontruksi dan marmer buatan.

BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan

Dari analisisdiatas, penulis dapat menyimpulkan UKM (Usaha Kecil Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia. Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru, UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis moneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya. Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia.

B.   Saran
Penulis menyadari sepenuhnya penulisan makala tentang bisnis ini masih jauh dari sempurna. Maka dari itu kritik dan saran sangat membantu penulis dalam mencapai tujuan yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA
Tambunan, Tulus, T.H. 2002. Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Beberapa Isu Penting. Jakarta :PT Salemba Empat.
 Isono, Sadoko & Heryadi. 2001. Pengembangan Usaha Kecil (Pemihakan Setengah Hati). Bandung: Penerbit Yayasan Akatiga.